Mau Jadi Tour Guide Professional? Ayo Dapatkan Sertifikasi dan Lisensinya!
Seorang
traveller biasanya tidak betah dengan jenis kerja kantoran yang
mengharuskanmu untuk duduk di depan komputer dari pagi sampai sore
selama 5 hari penuh. Rasa bosan pasti akan mendominasi mood sehari-hari
sebelum mereka benar-benar jengah dan mengajukan pengunduran diri kepada
atasan.
Profesi
yang tepat bagi traveller yang berjiwa bebas, tentu adalah yang bisa
memberinya suasana berbeda setiap harinya. Berada di tempat yang berbeda
dan bertemu orang-orang yang berbeda pula. Salah satu profesi yang bisa
seperti itu adalah Pramuwisata alias Pemandu Wisata alias Tour Guide.
Selain dinamika pekerjaannya yang tidak terlalu monoton, profesi ini
juga bisa membuatmu sering jalan-jalan. Gratis pula. Bayangkan, siapa
coba yang tidak mau profesi seperti ini?
Tour Guide Professional
(Sumber: travel.edu.vn)
Kalau
cuma untuk jadi tour guide freelance yang tidak resmi, caranya gampang
sekali. Cukup cari teman atau saudara yang mau jalan2, terus langsung
saja tawarkan jasamu. Tapi, lain halnya kalau kamu ingin menekuni
profesi pramuwisata secara serius. Untuk itu, kamu perlu mengikuti
sertifikasi untuk mendapatkan sertifikasi resmi.
Sertifikat
Pramuwisata ini nantinya bisa kamu gunakan untuk melamar pekerjaan
sebagai tour guide di berbagai perusahaan travel agent atau perhotelan.
Tanpa lisensi ini, kecil sekali kemungkinannya kamu bisa mendapatkan
pekerjaan tersebut. Kalaupun dapat, mungkin hanya sedikit turis yang
akan memakai jasamu. Itupun gajinya tidak seberapa. Sebaliknya, lisensi
tersebut bisa membantumu memperoleh penghasilan dan jaminan kerja yang
lebih baik.
Dari Mana Sertifikasi dan Lisensi Resminya?
Sertifikasi
pramuwisata di Indonesia dikeluarkan oleh LSP Parindo alias Lembaga
Sertifikasi Profesi Pariwisata Indonesia. LSP Parindo berhak mengadakan
sertifikasi tersebut atas lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi) melalui Keputusan BNSP nomor KEP.061/BNSP/I/2012
yang dikeluarkan pada 27 Januari 2012 lalu. Selain berhak memberikan
sertifikasi pada Pramuwisata atau Tour Guide, LSP Pariwisata Indonesia
juga berhak melakukan sertifikasi pada profesi lain yang berkaitan
dengan kegiatan pariwisata seperti tour guiding, tour planning dan
ticketing, hotel, dan restaurant.
Pemberian Sertifikat di Bidang Pariwisata
(Sumber: beritasatu.com)
LSP
Pariwisata Indonesia memiliki cabang di setiap propinsi. Hal itu adalah
untuk mempermudah proses sertifikasi dan pengawasan terhadap kualitas
SDM bidang kepariwisataan di masing-masing propinsi. Dengan begini,
kualitas pariwisata di negara kita dapat lebih terkontrol dan terpantau
dengan baik.
Sementara
itu, lisensi atau ijin kerja bagi para Pramuwisata hanya bisa diberikan
oleh Gubernur pada masing-masing Provinsi. Lisensi tersebut dikeluarkan
melalui Kepala Dinas Pariwisata setempat. Lisensi bisa diberikan jika
seorang pramuwisata sudah mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP
seperti yang dijelaskan di atas.
Jenis-Jenis Pramuwisata
Jika
dipikirkan secara sepintas, sepertinya pramuwisata hanya begitu-begitu
saja. Seorang pemandu memimpin sebuah tur wisata dan memberi banyak
penjelasan. Namun sebenarnya, semuanya tidak sesederhana itu ketika
sertifikasi sudah muncul. LSP Pariwisata Indonesia telah menetapkan ada
beberapa jenis pramuwisata di Indonesia yang bisa disertifikasikan yaitu
sebagai berikut:
1. Pramuwisata Khusus Lokal
Pramuwisata
khusus Lokal adalah seseorang yang bertugas memberikan bimbingan,
penerangan dan petunjukan di suatu objek wisata tertentu. Jika ingin
menjadi tour guide bersertifikasi dengan mudah tanpa banyak masalah dan
kerepotan, maka kamu bisa menjadi pramuwisata khusus lokal. Ini karena
kamu hanya perlu menguasai materi di satu obyek wisata saja. Untuk itu,
pilihlah satu obyek wisata yang sangat kamu minati agar kamu bisa
menikmati pekerjaanmu tanpa mudah terserang bosan.
Pramuwisata Khusus di Taman Safari
(Sumber: independent.co.uk)
2. Pramuwisata Khusus dengan Keahlian Khusus
Pramuwisata
khusus dengan keahlian khusus adalah seseorang yang bertugas
memberikan bimbingan penerangan dan petunjuk di suatu obyek wisata
tertentu dengan aktifitas yang membutuhkan keahlian khusus. Aktivitas
yang membutuhkan keahlian khusus maksudnya adalah seperti diving,
trekking, atau rock climbing. Berbagai aktivitas tersebut cukup
berbahaya jika tidak dilakukan dengan keahlian khusus. Bahayanya akan
jadi lebih besar lagi jika pemandunya sendiri tidak memiliki keahlian
yang mumpuni. Itulah mengapa diadakan jenis pramuwisata khusus dengan
keahlian khusus seperti ini.
3. Pramuwisata Umum
Pramuwisata umum adalah seseorang
yang bertugas memberikan bimbingan, penerangan dan petunjuk tentang
obyek wisata serta membantu segala sesuatu yang diperlukan wisatawan di
suatu wilayah tertentu dan atau di seluruh wilayah Indonesia.
Menjadi pramuwisata umum sepertinya sangat menyenangkan. Pramuwisata
jenis ini memiliki ritme kerja yang lebih dinamis dibanding jenis
pramuwisata lainnya karena kamu bisa pergi memandu wisata ke tempat
manapun yang kamu minati di seluruh Indonesia tanpa banyak dipusingkan
dengan hal lain. Menjadi pramuwisata umum lebih sulit daripada menjadi
pramuwisata khusus lokal karena kamu harus mampu menguasai banyak materi
dari berbagai obyek dan kegiatan wisata. Kamu juga harus bisa belajar
cepat karena nantinya kamu bisa mendapatkan tugas mendadak ke tempat
yang belum kamu tahu.
4. Pemimpin/Pengatur Wisata (Tour Leader)
Pemimpin Wisata atau Tour Leader adalah seseorang
yang bertugas mengatur memimpin perjalanan rombongan wisatawan di suatu
wilayah tertentu, nasianal dan internasional. Apabila kamu tipe orang
yang ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar, maka jenis
pramuwisata inilah yang perlu kamu tekuni. Namun tentu saja, menjadi
pemimpin wisata tidaklah semudah menjadi pramuwisata umum karena urusan
yang harus ditanganinya lebih banyak dan kompleks. Tapi kamu bisa saja
menganggap hal tersebut sebagai tantangan yang seru.
Tour Leader Lebih Besar Tugasnya Dibanding Tour Guide Biasa
(Sumber: some14me.wordpress.com)
Lalu, Apa Saja Persyaratan yang Harus Kamu Penuhi untuk Bisa Mengikuti Proses Lisensi Tersebut?
Ingin
jadi pramuwisata profesional tentu saja tidak bisa asal langsung minta
lisensi. Sebelum kamu menjalani serangkaian prosesnya, kamu harus
memenuhi kualifikasi awal terlebih dahulu. Masing-masing jenis
pramuwisata sudah pasti memiliki syaratnya masing-masing.
Syarat Umum
Syarat
umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh para kandidat dari
semua jenis pramuwisata agar mereka bisa mengikuti proses lisensinya.
Syarat tersebut antara lain adalah:
- Warga Negara Indonesia
Karena
kamu mau menjadi pramuwisata di negara Indonesia, tentu kamu harus
merupakan warga Indonesia. Aneh kan rasanya jika kamu segerombolan turis
lokal sedang jalan-jalan di sebuah obyek wisata yang indah di Indonesia
namun dipandu oleh seorang berkebangsaan Rusia? Poin ini tidak perlu
dibahas lebih lanjut.
- Memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang Menerangkan Kelakuan Baik
Turis
merupakan sasaran yang empuk untuk berbagai jenis kriminalitas. Mulai
dari penipuan, pencurian, hingga perdagangan orang. Mereka yang berasal
dari tempat luar memang lebih mudah diperdaya daripada penduduk lokal
yang sudah benar-benar mengenal lingkungan tersebut. Pemerintah pun
menyadari hal tersebut.
Demi
mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi para turis, LSP Parindo pun
menetapkan semua Pramuwisata harus memiliki catatan kepolisian yang
bersih agar dapat dipercaya. Jika para turis bisa merasa aman dan nyaman
ketika jalan-jalan, dijamin kepariwisataan Indonesia akan semakin maju
dan sukses.
- Kondisi Jasmani dan Rohanimu Harus Sehat
Memandu
wisata bukanlah pekerjaan sepele. Kamu bisa kelelahan karena harus
berjalan ke sana ke mari sambil menjelaskan ini itu. Ini akan terasa
lebih berat jika cuacanya cukup buruk, misalnya hujan deras atau panas
matahari terlalu terik. Tanpa jasmani yang sehat, kamu akan kesusahan
sendiri karena tidak kuat.
Bukan
hanya fisik, jiwamu pun harus sehat. Kalau kamu menderita stress
apalagi sampai menderita gangguan mental, sudah pasti kamu tidak akan
bisa memberikan pendampingan wisata yang baik. Apalagi kalau nanti kamu
mendapatkan turis yang menyebalkan. Fiuh. Tanpa rohani yang sehat,
mungkin kamu sudah marah-marah menghadapinya.
Fisik yang Kuat
(Sumber: gohikingwithme.blog.com)
- Menguasai Bahasa Indonesia dan Minimal Salah Satu Bahasa Asing
Kamu
adalah warga negara Indonesia dan akan menjadi tour guide di Indonesia.
Sebagian besar turis yang kamu pandu pun kemungkinannya adalah orang
Indonesia juga. Maka, sungguh aneh rasanya jika kamu tidak bisa
berbahasa Indonesia. Bagaimanapun, Bahasa Indonesia merupakan bahasa
nasional. Maka, sudah sewajarnya bila LSP Parindo tidak mau memberikan
lisensi pada para tour guide yang masih belum bisa berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar.
Selanjutnya
adalah penguasaan salah satu bahasa asing. Tidak ada ketentuan khusus
mengenai bahasa apa yang harus dikuasai. Sebagian besar pramuwisata
memilih Bahasa Inggris sebagai bahasa asing mereka. Ini karena Bahasa
Inggris adalah bahasa resmi internasional sehingga sebagian besar turis
mancanegara pun menguasainya. Dengan menguasai bahasa Inggris, banyak
warga negara lain yang bisa diajak berkomunikasi.
Walaupun
begitu, tidak ada ketentuannya bahwa bahasa asing yang dikuasai
haruslah Bahasa Inggris. Boleh juga kamu menguasai bahasa negara lainnya
tanpa memahami Bahasa Inggris. Beberapa jenis bahasa asing yang sering
dikuasai oleh para pramuwisata antara lain bahasa Mandarin, Arab,
Prancis, dan Jepang. Tour guide dengan bahasa khusus ini tentu adalah
untuk mendampingi para turis asing yang tidak mahir berbahasa Inggris
apalagi bahasa Indonesia.
Syarat Spesifik
Syarat
spesifik adalah syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan lisensi
dari tiap jenis pramuwisata tertentu. Berikut adalah syarat untuk
masing-masing jenis:
1. Pramuwisata Khusus Lokal
- Usia Minimal 18 tahun
Di
Indonesia, usia 18 tahun masih dikategorikan sebagai anak-anak. Secara
hukum, mereka masih dilindungi negara dan tidak boleh dipekerjakan.
Mempekerjakan anak di bawah umur 18 tahun akan dianggap sebagai tindakan
eksploitasi anak dan akan dikenai sanksi yang tegas secara hukum. Oleh
sebab itu, jangan berharap kamu bisa mendapatkan lisensi jika kamu masih
belum genap 18 tahun.
Anak Kecil yang Ingin Jadi Tour Guide
(Sumber: metrokids.com)
- Pendidikan Minimal adalah SMA Sederajat
Pada
awalnya, sertifikasi dan lisensi Pramuwisata hanya boleh diberikan
kepada mereka yang lulus dengan jenjang minimal Diploma III. Namun sejak
tahun 2014, lulusan SMA juga diperbolehkan mengikuti proses sertifikasi
dengan standardisasi yang sama dengan lulusan di atasnya. Keputusan ini
diambil sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pramuwisata berlisensi
di Indonesia. Karena, pemerintah berharap semua pramuwisata yang ada di
Indonesia harus memiliki lisensi agar kualitasnya dapat diandalkan.
Sementara kenyataannya, banyak lulusan SMA Sederajat yang berprofesi
sebagai tour guide tanpa lisensi. Jika memang mereka mampu, kenapa tidak
memberi mereka kesempatan bukan?
- Pendidikan dan Pelatihan Pramuwisata Khusus Lokal
Sebelum
mulai mengikuti proses sertifikasi dan lisensi, seorang pramuwisata
khusus lokal harus terlebih dahulu mengikuti pendidikan dan pelatihan
tour guide di obyek wisata tertentu yang menjadi pilihannya. Lisensinya
kemudian hanya berlaku untuk obyek wisata tersebut saja.
2. Pramuwisata Khusus dengan Keahlian Khusus
Untuk
sertifikasi Pramuwisata khusus dengan keahlian khusus memiliki syarat
spesifik yang mirip dengan pramuwisata khusus lokal yaitu usia minimal
18 tahun dan pendidikan minimal SMA atau sederajat. Syarat lainnya
adalah mengikuti pendidikan dan pelatihan pramuwisata sesuai dengan
keahlian khusus yang diminatinya. Lisensinya kemudian hanya berlaku
untuk kegiatan wisata tersebut saja.
3. Pramuwisata Umum
Persyaratan
untuk menjadi Pramuwisata Umum berlisensi sedikit lebih tinggi dari
Pramuwisata Khusus. Berikut adalah syarat spesifiknya:
- Pendidikan Minimal adalah D3 Sederajat
Karena
tantangan kerjanya lebih tinggi daripada pramuwisata khusus, maka masuk
akal juga kalau pemerintah menetapkan pendidikan minimal yang sedikit
lebih tinggi untuk Pramuwisata Umum dibanding Pramuwisata Khusus.
Pendidikan D3 tersebut diutamakan adalah untuk bidang pariwisata
walaupun tidak menutup kemungkinan bagi pendidikan bidang apapun untuk
bisa mendapatkan lisensinya.
- Pendidikan dan Pelatihan Pramuwisata Umum
Sama
seperti pramuwisata khusus, untuk menjadi pramuwisata umum pun kamu
harus menjalani training program terlebih dahulu. Ikutilah training
khusus untuk Pramuwisata Umum.
- Magang di Biro Perjalanan Resmi
Hanya
pendidikan dan pelatihan pramuwisata saja tidaklah cukup untuk
membuktikan bahwa kamu mampu menjadi tour guide ke berbagai macam obyek
wisata dan memandu berbagai macam orang. Untuk mendapatkan lisensi, kamu
harus membuktikan keahlianmu terlebih dahulu dengan cara praktek kerja
secara langsung melalui program magang. Magang itu juga tidak bisa
dilakukan di sembarang biro perjalanan, apalagi hanya melalui kenalan.
Kamu harus mencari biro perjalanan resmi yang mau menampungmu, memberimu
kesempatan bekerja sementara, dan bersedia memberikan penilaian sesuai
dengan kualitas kerjamu. Biro perjalanannya harus resmi untuk menjamin
standar kualitas penilaiannya.
Tour Guide Magang
(Sumber: concoll.edu)
- Usia Minimal 22 tahun
Batas
usia minimal yang ditetapkan untuk Pramuwisata Umum lebih tua 4 tahun
dibanding dengan batas usia minimal untuk Pramuwisata Khusus. Hitungan
tersebut berasal dari 3 tahun minimal untuk kuliah Diploma Tiga, 6 bulan
magang, dan beberapa bulan pelatihan.
4. Pemimpin/Pengatur Wisata (Tour Leader)
Pengatur
Wisata adalah satu level di atas Pramuwisata Umum dan merupakan jenis
pramuwisata yang paling tinggi. Oleh sebab itu, jangan kaget kalau
persyaratannya pun lebih tinggi. Sebenarnya, beberapa syaratnya mirip
seperti Pramuwisata Umum yaitu sebagai berikut:
- Pendidikan Minimal adalah D3 Sederajat
- Pendidikan dan Pelatihan Pramuwisata Umum
- Magang di Biro Perjalanan Resmi
Selain tiga syarat tersebut, ada dua syarat tambahan lagi berupa:
- Memiliki Lisensi Pramuwisata Umum yang masih berlaku
- Usia minimal 25 tahun
Sudah
jelas terlihat di situ bahwa tidak mungkin seseorang bisa mengikuti
sertifikasi dan mendapatkan lisensi menjadi Tour Leader jika belum
pernah menjadi Pramuwisata Umum. Biasanya, orang yang mendaftarkan diri
untuk sertifikasi ini adalah seorang Pramuwisata Umum yang sudah yakin
akan kemampuannya dan ingin mencoba meraih cita-cita yang lebih tinggi
lagi.
Hal
pertama yang harus kamu penuhi saat ingin menjadi seorang Tour Guide
yang resmi adalah memiliki niat dan tekad yang bulat. Tanpa semua itu,
kamu tidak akan bisa meraih kesuksesan apalagi menikmati pekerjaanmu.
Jika niat dan tekad sudah ada, maka selanjutnya kamu harus berusaha
memenuhi persyaratannya. Setelah itu, kamu masih harus melalui beberapa
tahapan berikutnya. Untuk mengetahui tahapan apa sajakah itu, simak
bahasan berikutnya dari artikel ini.
Komentar
Posting Komentar